Review Flight All Nippon Airways (ANA) ala Dummy Traveler

To be honest, pengalaman terbang ini terjadi pada Oktober 2017 yang lalu, but to fulfill my intention to share this experience i'll do it anyway. Tapi sebelum mulai me-review, aku mau minta maaf kalau review ini tidak sebanding dengan professional reviewer, semoga masih informatif dan menambah wawasan teman-teman untuk memilih maskapai penerbangan ya ๐Ÿ˜๐Ÿ˜


ANA 855 CGK-HND

Setelah mendapat tiket pesawat serta kelengkapan travelling lainnya, akhirnya tanggal 19 Oktober 2017 kemarin saatnya untuk ngerasain pengalaman terbang internasional pertama kali. Penerbangan pertama dengan rute CGK-HND dengan pesawat ANA NH 855 yang terbang pukul 6.40 a.m. dari bandara Internasional Soekarno Hatta. Pokoknya, jangan sampai lupa minimal 3 jam sebelum flight seengganya udah setor muka di terminal keberangkatan yaaa! ๐Ÿ‘Œ

Opening entering gate

Kesan pertama saat kaki melangkah masuk ke dalam pesawat adalah... Wangi! serasa ada aroma-aroma surga menerpa muka ehehe. Aku kurang tau merk pewangi ruangan pesawat ANA tapi wanginya sooo relaxing and soothing~~ tapi ga berlebihan jadi ngga bikin eneg. Lanjuut.. setelah diterpa aroma surga tersebut, para penumpang yang masuk langsung disambut ramah oleh para flight attendants ANA yang notabene adalah orang Jepang semua hoho, tapiii janganlah berharap untuk bisa ngobrol sama mbak-mbak pramugarinya karena kemampuan bahasa Inggris mbak-mbak tersebut sangat terbatas ๐Ÿ˜… jadi, ketika ditawari minuman pun aku langsung bilang "Green tea, green tea.." padahal liat di trolley banyak pilihan minumannya.

Welcome aboard!

Setelah menemukan lokasi kursi kita, jangan lupa memasukkan tas atau barang bawaan yang ukurannya cukup besar (ransel, koper kecil, hand bag, etc.) ke dalam kabin untuk menghormati penumpang disebelah kita *ini salah satu unwritten rules dalam dunia penerbangan lho!* Kalo aku kemarin bawa sling bag kecil yang ngga kutaruh kabin karena berisi printilan berupa HP (btw, jangan lupa airplane mode ON ya), mini notes, ATK, Quran, dan Antangin cair (all hail Sid*muncul~).
Sekitar 10 menit setelah masuk kedalam pesawat, ada seorang pramugari yang menanyakan kalau aku dan temanku pesan Moslem Meal, dan kursi kita pun ditempeli stiker "MOML+nomer kursi" mungkin biar ga ketuker dan makanan bisa disiapkan sebelumnya. 

Stiker sakti

Seperti biasa, sebelum terbang (pesawat masih menuju ke landasan take off) kita wajib melihat video petunjuk keselamatan yang ada di layar in-flight entertainment dan ngga bisa diskip hoho, tapi karena baru pertama kali terbang jadilah ku tonton video tersebut dengan segenap jiwa raga. Oh ya, btw dikelas ekonomi ANA sudah tersedia in-flight entertainment yang dilengkapi dengan sambungan headset, USB dan remote control bisa buat main game dan chatting sama penumpang lain. Selama penerbangan aku jatuh cinta sama OST Ghibli Studio relaxing version yang ada di koleksi musik in-flight entertainment ANA ini, untuk movie masih terbatas dan aku nonton Pirates of the Carribbean : Salazar's Revenge selama penerbangan baik CGK-HND dan HND-CGK saking terbatasnya stok movie.

ANA in-flight entertainment

Tepat setelah video petujuk keselamatan selesai, tiba-tiba terdengar suara flight attendant yang memberitahu (dalam bahasa Jepang, of course!) kalau sesaat lagi pesawat akan segera take off dan para penumpang diharap untuk tetap ditempat duduk dan memasang safety belt. Seketika, pesawat yang tadinya jalan santai langsung tancep gas meeennnn.... waw khan maen!! aku yang duduk nyender kursi langsung kayak kedorong banget sumpah, rasanya kayak perutku ketinggalan dibelakang ๐Ÿ˜ญ 

"Emang serem banget, Dhir?"
Shhh, kalo bisa pingsan ku pilih pingsan aja waktu itu. ๐Ÿ˜ฑ๐Ÿ˜ฑ

Pernah denger istilah Critical Eleven kah? Intinya ada 11 menit waktu paling kritis (momen paling kritis) saat ada didalam pesawat, dimulai dari 3 menit setelah take off dan 8 menit sebelum landing — karena secara statistik, 80% kecelakaan pesawat, umumnya terjadi dalam rentang waktu 11 menit (Wikipedia). Kecepatan pesawat yang bukan main ditambah suara mesin yang menderu-deru ditambah kebayang-bayang teori Critical Eleven tersebut makin menggilalah imajinasiku saat pesawat take off dan landing, udah ga ngerti seberapa pucet muka ku dan sakitnya tangan temenku yang ku remes hehe ๐Ÿ˜…๐Ÿ˜ข.
Setelah take off terlihat banget di jendela kalau pesawat udah mulai masuk ke kumpulan awan putih, dan itu cantiiiikk sekaliiii, tapi sayangnya pesawat masih kerasa miring dan aku juga masih remes-remes pegangan kursi (udah pindah, temenku protes tangannya tak remes-remes wkwk). 

Bersiap take off
 
Already in fluffy sky


Tak lama setelah pesawat sudah berada di ketinggian yang tepat (38.000 ft, i guess?) pesawat pun sudah ngga kerasa miring, flight attendant mengumumkan sesuatu (dalam bahasa Jepang) yang aku sendiri ga paham ๐Ÿ˜… tapi sepertinya itu pengumuman kalau udah boleh lepas safety belt dan bisa menggunakan toilet. Untuk toilet, ANA menurutku udah ga perlu dipertanyakan lagi kebersihannya. Tapi yang aku agak bingung adalah toiletnya yang serba bahasa Jepang dengan banyak tombol yang pernah ga sengaja aku pencet karena kukira itu buat nyiram eh ternyata itu buat mencebok pant** ๐Ÿ˜ท


Ngomongin ANA tak lengkap tanpa ngomongin restorasinya dong, kualitas pelayanan ANA sudah terbukti dengan sertifikasi 5-star alliance dan meraih skor tinggi diberbagai situs rating penerbangan. Sebelum makanan berat, penumpang akan disuguhi snack dan minuman dan apa aja snacknya bisa dilihat di bawah ini.

Welcome snack + drink

Oiya, salah satu hal menarik adalah Green Tea Napkin dari ANA ternyata dibuat dari limbah ampas teh dan masih kecium aroma green tea nya walau ga strong. Salut banget usaha recycling nya. Btw, kreker berasnya halal lho, pengertian banget deh ANA.

Green Tea Napkin


Setelah diberi snack (yang tidak cukup nendang), sejam kemudian trolley bergerak kembali menandakan bahwa it's lunch timey!! tepat banget saat perut udah keroncongan huhu. Dan, pramugari pun memberikan nampan berisi full set lunch wow! kumplit dari makanan pembuka sampai makanan penutup. Satu yang disayangkan adalah, kalau sudah memilih jenis makanan dari awal pembelian tiket maka kita ga ada kesempatan untuk memilih meal set (biasanya ada opsi Western atau Japanese Style) tapi yaudahlah disyukuri saja, yang penting halal dan yum~~

ANA's Moslem meal set (HND-CGK)

Kedua flight, baik dari CGK-HND maupun HND-CGK dapet meal set yang hampir mirip kecuali beda di makanan pembuka dan makanan utama, waktu flight dari CGK-HND aku dapet smoked salmon dan udang buat makanan pembuka dan nasi ayam teriyaki buat makanan utama, yang mana smoked salmon merupakan kenikmatan yang haqiqi, sayang cuma dapet dua iris ๐Ÿ˜ญ terus nasi ayam teriyaki nya pun enak dan ga bikin eneg. Nah, pas baliknya dari HND-CGK entah mengapa rasa makanannya kurang cocok dan aku pun tak sanggup menghabiskan ayamnya, karena rasanya entah mengapa mirip bumbu kuah sate padang dan aku ga begitu doyan. Salad yang disajikan juga masyaAllah dingin bingit bosquu~ apakah salad sewajarnya disajikan dingin-dingin beku? Entahlah, aku mah seringnya makan gado-gado๐Ÿ˜ฌ. Tapi cheese cake nya juwara sih, enak banget.
Sebenarnya setelah waktu makan penumpang disuguhi kembali minuman hangat (kopi, teh, dan susu) dan juga minuman di trolley dan kembali mendapat snack berupa roti isi. Dan, juga beberapa saat sebelum landing kita akan diberi permen khas ANA dengan rasa unik khas Jepang kayak rasa bunga sakura, gula hitam, dll. Sayang ga kefoto soalnya mbak pramugari gercep sekali hoho. 

Dari layar in-flight entertainment selain berfungsi untuk hiburan selama penerbangan kita juga bisa memantau posisi, sudut kemiringan, temperatur diluar, serta kecepatan pesawat.  Untuk penerbangan domestik HND-ITM tidak disediakan layar in-flight entertainment tapi masih disediakan beberapa majalah multilingual (Inggris-Jepang) dan ga sempet difoto karena satu pesawat full isinya mayoritas warga asli Jepang yang mungkin ga terlalu suka difoto-foto ๐Ÿ˜•

Bisa tau posisi pesawat


Tersedia majalah, katalog in-flight shopping, dan headset

Maksud hati ingin membeli cinderamata ANA dari katalog shoppingnya, eh harga paling murah udah 10.000an yen hahaheheh ๐Ÿ˜‚

Untuk masalah landing dari CGK-HND cukup keras menurutku, karena kondisi cuaca di Jepang pada bulan Oktober adalah musim gugur dengan intensitas hujan yang tinggi dan angin yang cukup kencang jadilah aku mengalami hard landing yang ngedabruk ditambah pula angin yang cukup kencang yang (mungkin) membuat pilot kesulitan mencari timing untuk landing yang tepat jadi rasanya kayak pesawatnya ga maju dan cuma muter-muter doang di awan plus naik-turun turbulensi mantaph! tapi saat landing di Indonesia dari HND-CGK aku dapet landing yang mulus karena cuaca Indonesia yang cerah ceria dan ga banyak angin jadi lancar-lancar saja, Alhamdulillah~
Setelah 7 jam dipesawat (5 jam for real, karena Jepang GMT+9), akhirnya pesawat tiba dengan selamat di Haneda Airport, Tokyo. Setelah pesawat landing jangan buru-buru berdiri trus ambil barang dikabin ya, karena itu adalah tindakan yang norak ๐Ÿ˜ , tunggu hingga pesawat berhenti dengan sempurna, selain mengganggu penumpang lain juga mengganggu mobilitas flight attendants untuk membantu penumpang yang disabilitas.

 On the way to terminal domestik Haneda Airport (Tokyo)


ANA Boeing 787 HND-ITM

Karena tujuan akhir penerbanganku adalah Itami Airport, Osaka, jadilah aku harus buru-buru naik pesawat transit yang kukira cuma tinggal jalan kaki dari terminal penerbangan internasional ternyata harus naik bis bandara dengan jarak yang lumayan banget jauhnya huhu. Jadi, bisa dibilang waktu antara landing di Haneda Airport dengan flight ke Osaka itu mepet bangeet dan aku kurang suka, karena aku seengganya mau istirahat lurusin kaki, peregangan dan lihat-lihat Haneda Airport yang katanya bagus banget.
Aku ga bisa foto-foto isi pesawat transitku karena isinya mayoritas orang Jepang yang ga terlalu suka difoto/divideoin dan rata-rata mereka itu karyawan (kebanyakan pakai kemeja dan jas) dan aku sebelahan sama bapak-bapak berjas yang cukup ramah dan langsung tertidur sesaat setelah beliau mengenakan safety belt. Sepertinya bapak ini adalah salaryman yang mungkin bolak balik Tokyo-Osaka untuk bekerja๐Ÿ˜จ

Overall, aku cukup puas menggunakan maskapai ANA untuk pengalaman pertama ke Jepang meskipun harga yang harus dibayar bisa buat bayar UKT ku haha. Mungkin, kalau ada kesempatan dan peluang aku mau menggunakan maskapai ANA lagi atau aku bisa nyobain maskapai lainnya untuk menambah pengalaman hehe. Berapa nilai dari aku? aku ngga bisa nilai dengan angka tapi silahkan dibaca lagi review nya untuk bahan pertimbangan dimasa mendatang.

Much love
๐Ÿ’•D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERGI KE JEPANG, WHAT?! (Part I : Gimana ngurusnya? ala Dummy Traveler)

Saat ku menyadari...