Introvert? Huh.
Apakah ada yang salah dengan introvert? Ada yang bilang, orang-orang yang berkepribadian introvert cenderung sulit untuk menggapai kesuksesan karena cenderung menutup diri dan menarik diri dari pergaulan. Jujur, saya sendiri pun masih bingung. Berdasarkan hasil test yang saya ikuti beberapa waktu lalu, saya baru tahu bahwa saya adalah seseorang dengan 80% introvert dan 20% ekstrovert. Nah loh, apa berarti saya itu bener2 "tertutup"?
Karena takut kepikiran yang aneh-aneh mending kita browsing informasi seputar introvert aja. Dan, berdasarkan hasil penelusuran saya di berbagai situs, saya menemukan bahwa :
- Menurut Jung (dalam Lefrancus, 1979 : 421) terdapat dua dimensi utama kepribadian, yaitu ekstrovert dan introvert. Ekstrovert ditandai dengan mudah bergaul, terbuka, dan mudah mengadakan hubungan dengan orang lain. Sedangkan introvert ditandai dengan sukar bergaul, tertutup, dan sukar mengadakan hubungan dengan orang lain.
- Kaum introvert memang tidak pandai berkomunikasi, sehingga potensi yang dimilikinya tidak terlihat. Meski demikian, orang introvert dapat terbuka dan lepas ketika menemukan seseorang yang cocok dengan dirinya. Tidak seperti orang ekstrovert yang bisa bergaul dengan siapa saja, orang introvert membutuhkan kenyamanan saat berteman. Introvert cenderung berpikir sebelum berbicara, orang ekstrovert berpikir ketika berbicara.
- Masing-masing
kebiasaan yang menonjol dari kedua tipe tersebut adalah sebagai
berikut:
Ekstrovert
- Suka pergaulan
- Tidak kaku dan canggung
- Senang dalam kegiatan sosial
Introvert
- Kurang menyenangi orang lain
- Suka menyendiri
- Tidak suka bicara
- Mudah tersinggung
- Kurang percaya diri
- Kurang bergaul
- Pemalu
- Pendiam
- Mitos Seputar Introvert
1. Tidak suka bicara
Introvert juga senang berbicara. Mereka
tidak berbicara kecuali mereka memang memiliki sesuatu untuk dikatakan. Mereka
membenci basa-basi. Tapi, jika seorang introvert sedang berbicara tentang
sesuatu yang mereka minati, mereka tidak akan berhenti bicara sampai
berhari-hari.
2. Pemalu
Rasa malu
tidak ada hubungannya dengan menjadi seorang introvert. Introvert bukan berarti
takut orang. Ia hanya tidak terlalu mendapatkan kenikmatan dari interaksi
dengan orang, dibandingkan dengan refleksi dan kegiatannya dalam kesendirian.
Apa yang mereka butuhkan adalah sebuah alasan untuk berinteraksi. Mereka tidak
berinteraksi demi interaksi sosial. Jika ingin berbicara dengan seorang
introvert, berbicara saja. Tidak perlu mengkhawatirkan kesopanan.
3. Kasar
Introvert
sering tidak melihat alasan perlunya untuk berbasa-basi sosial. Mereka ingin
semua orang menjadi riil dan jujur. Sayangnya, hal ini tidak diterima di
kebanyakan situasi, sehingga introvert merasakan banyak tekanan untuk
menyesuaikan diri, dan bagi mereka ini melelahkan.
4. Tidak
menyukai orang
Seorang introvert
sangat menghargai sedikit teman yang mereka miliki. Mereka bisa menghitung
teman-teman dekat mereka dengan satu tangan. Jika Anda cukup beruntung untuk
dianggap teman oleh seorang introvert, Anda mungkin telah memiliki teman yang
setia seumur hidup. Sekali Anda telah mendapatkan rasa hormat mereka,
keberadaan Anda sangat diterima.
5. Tidak suka pergi
ke tempat umum
Karena introvert tidak terlalu mendapatkan energi hidupnya dari interaksi publik, Mereka tidak ingin pergi keluar di depan umum untuk waktu yang lama. Mereka juga ingin menghindari komplikasi yang terlibat dalam kegiatan publik. Mereka mengambil data dan situasi dengan sangat cepat, dan sebagai hasilnya, mereka tidak perlu berada di sana untuk waktu yang lama untuk mehamami kegiatan publik yang tengah berlangsung. Lalu mereka siap untuk pulang, mengisi ulang energi, dan memproses semua pengalamannya tadi. Faktanya, isi ulang energi adalah mutlak penting untuk introvert.
6. Selalu
ingin sendirian
Introvert sangat nyaman dengan pikiran mereka sendiri. Mereka banyak berpikir. Mereka melamun. Mereka senang memiliki masalah untuk dikerjakan dan teka-teki untuk dipecahkan. Tapi mereka juga bisa merasa luar biasa kesepian jika mereka tidak memiliki siapapun untuk berbagi pencapaian mereka. Mereka menginginkan hubungan yang otentik dan tulus dengan satu orang pada satu waktu.
7. Aneh
Introvert sering disangka individualis.
Mereka tidak mengikuti orang banyak. Mereka akan lebih suka dihargai karena
cara-cara unik hidup mereka. Mereka berpikir berdasarkan standar diri mereka
sendiri dan karena itu, mereka sering menantang kebiasaan. Mereka tidak membuat
keputusan berdasarkan pada apa yang sedang populer.
8. Culun,
terasing, dan terbuang
Introvert
adalah orang-orang yang lebih sering melihat ke dalam, memberi perhatian lebih
pada pikiran dan emosinya. Ini bukan berarti bahwa mereka tidak mampu memberi
perhatian pada apa yang terjadi di sekitar mereka, hanya saja dunia batin
mereka terasa jauh lebih merangsang dan bermanfaat bagi mereka.
9. Tidak tahu bagaimana cara bersantai dan
bersenang-senang
Introvert biasanya merasa rileks di rumah atau di alam, bukan di tempat umum yang penuh kesibukan. mereka bukan pencari sensasi dan pecandu adrenalin. Jika ada terlalu banyak pembicaraan dan kebisingan terjadi, mereka melemah.
10. Introvert Bisa Memperbaiki Diri dan Menjadi Ekstrovert.
Sebuah dunia tanpa introvert akan menjadi dunia dengan sedikit ilmuwan, musisi, seniman, penyair, pembuat film, dokter, matematikawan, penulis, dan filsuf. Meski demikian, masih ada banyak teknik yang dapat dipelajari orang ekstrovert untuk berinteraksi dengan introvert. Introvert tidak bisa “memperbaiki diri” dan pantas dihormati untuk temperamen alami mereka dan juga kontribusinya bagi umat manusia.
N.B.
Saya pribadi, setuju banget sama artikel diatas^^ gak semuanya introvert seperti yang dibayangkan kok☺
Terus apa yang harus kita lakukan seandainya karakteristik kita termasuk kedalam introvert? Nah, berikut ini ada tips yang saya dapat dari sebuah blog☺
(1). Belajarlah mengembangkan skill keberanian bersosialisasi dengan orang lain.
Masalah utama yang biasa dihadapi oleh mereka yang introvert adalah suka malu-malu. Karena sikap malu inilah lidah kita menjadi kaku untuk berkomunikasi dengan orang lain. Kadang-kadang, rasa malu ini bisa juga disejajarkan dengan sikap ragu-ragu. Ketika bertemu orang lain, atau orang baru, jangan ragu untuk memulai percakapan dengan mereka. Tetap coba latihan sesering mungkin, latihlah kebiasaan berkenalan dengan orang lain, dan kenali mereka sebaik mungkin.
(2) Mulailah Membayangkan Sisi Positif Menjadi Seorang Ekstrovert.
Tentunya setiap orang mendambakan kesuksesan yang sebesar-besarnya. Dan untuk menuju ke tangga kesuksesan kita harus bisa membuat jaringan sosial kita berkembang seluas mungkin. Jadi lupakan pandangan buruk kita tentang ekstrovert dan mulailah benahi kepribadian kita, sedikit demi sedikit kita buang sikap negatif introvert itu.
(3) Bersosialisasilah di Dunia Nyata
Bersosialisasi yang paling baik adalah lewat face to face. Biasanya kita yang introvert lebih suka bersosialisasi lewat dunia maya ketimbang di dunia nyata. Belajarlah bersosialisasi face to face di dunia nyata, InsyaAllah dengan itu kepercayaan diri kita akan terbentuk, cobalah mengikuti kegiatan-kegiatan sosial yang diadakan di lingkungan sekitar. Dengan bertemu berbagai jenis orang, Anda akan mampu berinteraksi dengan orang lain tanpa melihat background mereka.
(4) Belajarlah Membangun Hubungan Timbal Balik (take and gift)
Untuk membangun hubungan baik dengan orang lain maka kita harus memperhatikan asas saling menguntungkan, seperti simbiosis mutualisme. Kalau perlu berikanlah yang lebih kepada teman-teman baru kita, lebih dari apa yang mereka beri. Kalau ingin yang lebih sederhana, untuk membuat kita memiliki banyak teman, bagikanlah ilmu yang kita miliki kepada mereka. Jika mereka meminta saran, cobalah memberi saran.
(5) Bergabunglah ke Sebuah Komunitas.
Tahap selanjutnya adalah cobalah mencari komunitas yang Anda senangi. Organisasi atau komunitas ini nantinya akan mengajarkan kita bagaimana bersosialisasi dengan orang lain yang berbeda karakter.
Masalah utama yang biasa dihadapi oleh mereka yang introvert adalah suka malu-malu. Karena sikap malu inilah lidah kita menjadi kaku untuk berkomunikasi dengan orang lain. Kadang-kadang, rasa malu ini bisa juga disejajarkan dengan sikap ragu-ragu. Ketika bertemu orang lain, atau orang baru, jangan ragu untuk memulai percakapan dengan mereka. Tetap coba latihan sesering mungkin, latihlah kebiasaan berkenalan dengan orang lain, dan kenali mereka sebaik mungkin.
(2) Mulailah Membayangkan Sisi Positif Menjadi Seorang Ekstrovert.
Tentunya setiap orang mendambakan kesuksesan yang sebesar-besarnya. Dan untuk menuju ke tangga kesuksesan kita harus bisa membuat jaringan sosial kita berkembang seluas mungkin. Jadi lupakan pandangan buruk kita tentang ekstrovert dan mulailah benahi kepribadian kita, sedikit demi sedikit kita buang sikap negatif introvert itu.
(3) Bersosialisasilah di Dunia Nyata
Bersosialisasi yang paling baik adalah lewat face to face. Biasanya kita yang introvert lebih suka bersosialisasi lewat dunia maya ketimbang di dunia nyata. Belajarlah bersosialisasi face to face di dunia nyata, InsyaAllah dengan itu kepercayaan diri kita akan terbentuk, cobalah mengikuti kegiatan-kegiatan sosial yang diadakan di lingkungan sekitar. Dengan bertemu berbagai jenis orang, Anda akan mampu berinteraksi dengan orang lain tanpa melihat background mereka.
(4) Belajarlah Membangun Hubungan Timbal Balik (take and gift)
Untuk membangun hubungan baik dengan orang lain maka kita harus memperhatikan asas saling menguntungkan, seperti simbiosis mutualisme. Kalau perlu berikanlah yang lebih kepada teman-teman baru kita, lebih dari apa yang mereka beri. Kalau ingin yang lebih sederhana, untuk membuat kita memiliki banyak teman, bagikanlah ilmu yang kita miliki kepada mereka. Jika mereka meminta saran, cobalah memberi saran.
(5) Bergabunglah ke Sebuah Komunitas.
Tahap selanjutnya adalah cobalah mencari komunitas yang Anda senangi. Organisasi atau komunitas ini nantinya akan mengajarkan kita bagaimana bersosialisasi dengan orang lain yang berbeda karakter.
Tuh kan, buat para kaum introvert seperti saya ini harus optimis untuk bisa menaklukan duniaaaa *pleasebgtyah-_-* pasti ada jalan untuk bisa bergaul dan diterima di masyarakat tanpa harus mengubah karakter pada diri kita. Sekian dari saya, kapan-kapan kita bahas topik yang lebih mengigit lagi yaww *rawwr* hihi C U ☺☺
Nadhira
Nadhira
Komentar
Posting Komentar